Monday, October 1, 2012

Tasamuh

1.      Pengertian Tasamuh
Tasamuh adalah sikap toleransi dan tenggang rasa, dengan penuh maaf serta seling pengertian, suka mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, mau mengikuti yang makruf dengan penuh kebijaksanaan deduai prinsip-prinsip ajaran Islam, di dalam hati tidak terdapat rasa prasangka dan kekhawatiran, tetapi malah penuh dengan optimisme dan husnuzan.
Di dunia ini, semua mamusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia adalah makhluk social yang memiliki kelemahan dan keterbatasan. Dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia salaing membutuhkan dan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Untuk itulah, manusia perlu memiliki sikap tasamuh terhadap orang lain, karena tanpa orang lain kita tidak bisa hidup dengan nyaman.

2.      Tasamuh Dalam Kehidupan
Allah SWT menciptakan manusia dalam berbagai suku dan bangsa, supaya saling mengenal, saling menolong, dan membina sikap tasamuh. Tidak ada kelebihan seseorang di atas yang lain, kecuali ketakwaan dan budi pekerti yang luhur. Allah SWT berfirman:

Artinya: ”Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia siantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat: 13)

Oleh karena itu sikap tasamuh harus senantiasa dibina baik antar sesama muslim maupun terhadap non muslim.
a.       Tasamauh terhadap sesama muslim

Sikap tasamuh (toleransi) terhadap sesama muslim merupakan suatu kewajiban, karena antara muslim yang sastu dengan yang lain adalah bersaudara. Persaudaraan ini diikat oleh agama yang sama. Persaudaraan yang terjadi antara sesama umat Islam ini, menyangkut seluruh segi kehidupan mulai dari masalah pribadi sampai pada masalah kemasyarakatan, masalah ekonomi, kesehatan, bahkan sampai pada masalah kenegaraan.
Dalam hadits Nabi SAW dijelaskan bahwa seseorang tidak sempurna imannya, jika tidak memiliki rasa kasih sayang dan tenggang rasa terhadap saudaranya yang lain. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: ”Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari Muslim)
Persaudaraan dan persatuan antara umat Islam hendaklah dibina secara kokoh laksana satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, semua anggota tubuh pun akan merasakan sakitnya. Demikian juga jika salah seorang anggota masyarakat muslim menghadapi suatu kesulitan, warga yang lain hendaknyadapat membantunya. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: ”Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam kecintaan, kasih saying, dan keakraban mereka seperti satu badan. Jika salah satu anggota badan sakit, seluruh anggota badan tidak dapat tidur dan demam.” (Muttafaq ‘Alaih)
Rasulullah SAW juga memberikan gambaran bahwa persatuan antarsesama mukmin adalah seperti sebuah bangunan.

Artinya: ”Orang mukmin bagi orang mukmin lainnya adalah seperti bangunan. Dimana sebagaiannya menguakan sebagian yang lain.” (Muttafaq ‘Alaih)
Oleh karena itu, sebagai sesama muslim kita harus menyadari bahwa kemampuan dan keberadaan antara satu mukmin dengan yang lain tidak sama. Hendaklah sesama muslim saling membantu dan menghormati sehingga terwujud persatuan yang kukuh.

b.      Tasamauh Terhadap Non-muslim

Islam merupakan agama yang menebarkan kedamaian di muka bumi (rahmatan lil’alamin). Islam selalu mengajarkan cinta kasih kepada pemeluknya, baik kepada sesama muslim maupun nonmuslim. Sebagai gambaran sikap tasamuh Islam terhadap golongan nonmuslim. Sebagai gambaran sikap tasamuh Islam terhadap golongan nonmuslim, tercermin dalam cara-cara melakukan penyiaran agama Islam. Dakwah Islam tidak boleh dilaksanakan dengan kekerasan atau paksaan. Akan tetapi, harus menunjukkan Mahasinul Islam (kebagusan Islam), yaitu dilakukan dengan cara hikmah (bijaksana) dan nasihat yang baik. Islam sangat menghormati kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaan serta mengamalkan ajarannya. Allah SWT berfirman sebagai berikut:

Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125)


Artinya: ”Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Qashas: 56)


Artinya: ”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu, barang  siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256)

Jelaslah bahwa tasamuh (toleransi) Islam terhadap golongan bukan Islam sangat tinggi. Akan tetapi, sikap tasamuh agama ini hanya terbatas pada masalah-masalah keduniaan, seperti kerjasama dalam bidang social budaya, eknomi, dan politik, antara lain sebagai berikut:
1)      Bantu-membantu dalam bidang sosial ekonomi, seperti hutang piutang dan bantuan kesusahan.
2)      Boleh menengok mereka apabila sedang sakit atau dalam keadaan sulit.
3)      Bergotong royong dalam bertetangga, seperti memikirkan masalah kampung, desa, serta bantuan sosial, lainnya untuk kesejahteraan warga.

Adapun masalah ibadah dan akidah harus tetap sesuai dengan agamanya masing-masing. Kita tidak boleh melakukan hal-hal segagai berikut:
1)      Tidak boleh mengikuti upacara keagamaan mereka.
Maksudnya tidak ikut menggerakkan (menjadi panitia), atau meramaikan, atau mengambil inisiatif dalam hubungan dengan ibadah atau sesembahan mereka.
2)      Kita dilarang mendo’akan orang yang bukan beragama Islam.
3)      Tidak boleh mendahului memberikan salam kepada golongan yang bukan Islam.

Demikian antara lain sikap tasamuh antara umat Islam dengan golongan yang bukan Islam. Oleh karena itu, jika kita mempunyai teman, tetangga, atau guru yang bukan dari golongan Islam. Kita harus tetap menghormati mereka. Hubungan pergaulan antara umat Islam dengan golongan lain harus tetap berjalan secara harmonis, saling pengertian, dan saling membantu.

3.      Fungsi tasamuh
Adapun fungsi tasamuh antara lain sebagai berikut:
a.       Banyak memperoleh kemudahan dan peluang hidup karena adanya relasi.
b.      Menghargai kepada sesame ciptaan Allah SWT.
c.       Mempererat tali persaudaraan.
d.      Mewujudkan persatuan yang kukuh.

No comments: