Wednesday, September 12, 2012

Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Pendidikan anak dalam keluarga adalah tanggung jawab orang tua terutama ibu. Peran ibu dalam pendidikan anak lebih dominan dari peranan ayah, hal ini dapat dipahami karena ibulah oorang yang lebih banyak mengerti anak sejak seorang anak lahir. Ibulah orang yang selalu ada di sampingnya, bahkan dapat dikatakan pengaruh ibi terhadap anaknya dimulai sejak dalam kandungan. Seorang ibu juga lebih mengenal keadaan perkembangan, pertumbuhan dan masa puber mereka sebagai masa yang paling berbahaya bagi pertumbuhan jiwa dan akhlaknya.oleh karena itu tidak ada pilihan lain bagi ibu selain senantiasa memperhatikan dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam sehingga mereka mengetahui tugas dan tanggung jawab yang diembannya, termasuk dalam hal tanggung jawab dalam mendidik anak di dalam keluarganya agar bukan menjadi anak yang lemah.
Islam mengajarkan bahwa orang tua itu bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan ke-Islaman secara detail bagi anak-anak mereka. Dalam rangka pembentukan pribadi-pribadi yang shaleh dan shalehah yang tegak di atas akhlak yang mulia. Para orang tua hendaklah pandai mencetak generasi, memberikan pengaruh kepada mereka dan menanamkan nilai-nilai luhur serta keimanan ke dalam diri mereka.
Perhatia orang tua sebagai kesadaran jiwa orang tua untuk memperdulikan anaknya terutama dalam hal memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, baik segi emosional maupun material. Jadi orang tua senantiasa harus mencurahkan, memperhatikan dan mengikuti perkembangan anak dalam pembinaan akidah dan moral. Persiapan spiritual dan sosial disamping selalu bertanya tentang situasi pendidikan jasmani dan kemampuan ilmiahnya.
Berbagai tanggung jawab besar para pendidik dan orang tua atas pendidikan anak, baik yang berkenaan dengan iman, moral, mental, jasmani maupun rohani. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam pendidikan anak. Berikut ada beberapa perhatian atau peranan orang tua dalam menumbuhkan semangat belajar anak dalam pendidikan diantaranya:

A. Pemberian Keteladanan
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual dan etos sosial anak. Masalah keteladanan menjadi faktor penting dalam menentukan baik buruknya anak. Allah SWT juga mengajarkan bahwa Rasul yang diutus untuk menyampaikan risalah samawi kepada umat manusia adalah seorang yang mempunyai sifat-sifat luhur, baik spiritual, moral maupun intelektual.
Penulis beranggapan bahwa pendidikan dengan memberi teladan secara baik dari kedua orang tua, teman bermain. Pengajar atau kakak merupakan faktor yang sangat memberkan bekas dalam memperbaiki anak. Memberi petunjuk dan mempersiapkannya untuk menjadi anggota masyarakat secara bersama-sama membangun kehidupan. Dengan demikian perlu diketahui oleh orang tua dan pendidik bahwa pendidikan dengan memberikan teladan yang baik adalah penopang dalam upaya meluruskan kenakalan anak, bahkan merupakan dasar dalam meningkatkan pada keutamaan, kemuliaan dan etika siosial yang terpuji. Tanpa memberikan teladan yang baik pendidikan anakntidak akan berhasil dan nasihat tidak akan berpengaruh.

B. Memberikan Nasehat
Nasehat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakikat sesuatu untuk melakukan perbuatan baik mendorong mereka menuju harkat dan mertabat yang luhur, menghiasinya dengan akhlak yang mulia serta membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam. Betapa pentingnya nasehat orang tua terhadap anaknya karena apabila petuah dan nasehat yang tulus, jika memasuki jiwa yang bening, hati terbuka, akal yang jernih dan berfikir, maka dengan cepat akan mendapat respon yang baik dan akan meninggalkan bekas yang mendalam. Al-Qur’an telah memberikan contoh seperti yang terdapat dalam surat Qaaf ayat 37:
Artinya:”Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya”
Dengan demikian para orang tua atau pendidik hendaknya memahami betul akan hal ini. Dalam upaya memberikan nasehat peringatan dan bimbingannya dalam hal akidah maupun moral, dalm pembentukan kepribadian maupun kehidupan sosial. Jika mereka memang menginginkan kebaikan, kesempurnaan, kematangan akhlak dan akal anak-anak hendaknya mereka menggunakan metode al-Qur’an sebagai upayanya.

C. Pemberian Motivasi dan Penghargaan
Dorongan orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau kkurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan menimbulkan keputus asaan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua pada anak yang prestasinya kurang, yaitu:
1. Kenali kemampuan anak jangan menuntut anak melebihi kemampuannya.
2. Menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya
3. Membantu anak mengatasi masalah
4. Jangan mencela anak dengan kata-kata yang menyakitkan
5. jangan lupa berdo’a agar anak kita mendapat hasil yang terbaik
D. Memberikan Perhatian atau Pengawasan
Pendidikan dengan perhatian adalah senantiasa mencurahkan perhatian penuh dan mengikuti perkembangan aspek akidah dan moral anak, mengawasi dan memperhatikan kesiapan mental dan sosial, disamping pendidikan jasmani dan kemampuan ilmiahnya. Islam dengan keuniversalan prinsipnya dan peraturannya yang abadi, memerintah kepada orang tua dan pendidik untuk memperhatikan dan senantiasa mengikuti serta mengawasi anak-anaknya dalam segala segi kehidupan dan pendidikan yang universal.
Dengan demikian bahwa memperhatikan dan mengawasi anak yang dilakukan anak oleh pendidik adalah asas pendidikan yang paling utama. Mengingat anak akan senantiasa terletak di bawah perhatian dan pengawasan maka pendidik harus selalu memperhatikan terhadap segala gerak-gerik, ucapan dan perbuatan anak. Jika melihat sesuatu yang baik maka doronglah anak untuk melakukannya. Dan sebaliknya, jika melihat sesuatu yang jahat cegahlah mereka, berilah peringatan dan jelaskan akibat dan bahayanya. Jika orang tua dan pendidik melalaika anak didiknya, maka anak akan menyeleweng dan terjerumus kejurang kehancuran dan kebinasaan. Maka kita sebagai orang tua dan pendidik harus selalu memberi motivasi yang baik kepada anak-anak agar senantiasa mereka melakukan perbuatan baik pula.

No comments: