Alam Barzah, yaitu batasan antara alam dunia dengan alam akhirat dan biasa disebut alam kubur. Adapun Yaumul Barzah, yaitu hari pemeriksaan amal perbuatan manusia oleh Malaikat Munkar dan Nakir. Bagi yang berbuat baik sudah dapat merasakan balasannya yang disebut nikmat kubur, bagi yang berbuat jahat akan menerima siksa kubur.
b.
Yaumul
Ba’as
Yaumul Ba’as, yaitu pembangkitan.
Pada hari itu semua manusia akan dibangkitkan dari alama kubur. Maksudny
aadalah mengembalikan roh manusia dari tubuhnya yang asli seperti ketika ada di
dunia. Pembangkitan makhluk ini sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam
al-Qur’an:
Artinya: “Dan
sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj: 7)
Kemudian disebutkan juga
dalam al-Qur’an:
Artinya: “Sesungguhnya
kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang Alam. Tiupan
pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat
takut. Pandangannya tunduk. (orang-orang kafir) berkata: "Apakah
Sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula. Apakah
(akan dibangkitkan juga) apabila kami Telah menjadi tulang belulang yang hancur
lumat. Mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang
merugikan. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja. Maka
dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan.” (QS. An-Nazi’at: 6-14)
c.
Yaumul
Mahsyar
Yaumul Mahsyar, yairtu
hari ketika semua manusia dikumpulkan pada suatu tempat yang namanya Mahsyar
setelah proses kebangkitan selesai. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan Kami kumpulkan seluruh
manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi: 47)
Di padang Mahsyar inilah
semua perbuatan manusia akan dihitung (hisab) dan ditimbang (mizan)
kemudian akan melewati siratal mustaqim yang akhirnya ke surga atau
neraka.
d.
Yaumul
Hisab
Yaumul Hisab, yaitu hari
perhitungan amal perbuatan manusia ketika mereka hisup di dunia. Amal perbuatan
manusia yang dicatat oleh malaikat akan diberikan kepada masing-masing.
Diantara mereka ada yang menerima dengan tangan kanannya, ini merupakan tanda
kegembiraan yang akan dapat dirasakan kenkmatannya. Akan tetapi, diantara
mereka ada juga yang menerima dengan tangan kirinya, dan ini merupakan tanda
keburukan yang akan diperolehnya dalam perhitungan amal atau hisab. Sebagaimana
firman Allah dalam surah al-Insyiqaq ayat 7-8:
Artinya: “Adapaun orang
yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan
pemeriksaan yang mudah, dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah
belakang maka dia akan berteriak “celakalah aku…”
e.
Yaumul
Mizan
Mizan artinya timbangan
atau penimbangan. Yaumul Mizan adalah saat ditimbangnya amal perbuatan manusia.
Hasil penimbangan ini diperoleh benar-benar sesuai dengan kenyataan perbuatan
manusia dan dijamin tidak ada seorangpun yang akan dirugikan. Allah berfirman
dalam surah al-Anbiya’ ayat 47:
Artinya: “Kami akan memasang timbangan
yang epat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang
sedikitpun. Dan jika (amalan iut) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami menjadi orang-orang yang membuat
perhitungan.”
f.
Sirat
(Jembatan)
Melewati jembatan
merupakan proses pemeriksaan terakhir dari semua amal perbuatan manusia sebelum
mereka dimasukkan ke dalam surga atau neraka. Jembatan itu membentang antara
padang mahsyar dengan surga. Diantara keduanya itu terdapat neraka jahanam.
Para ahli surga akan melaluinya dengan selamat dan sampai pada ujung
terakhirnya. Mereka akan meneruskan perjalanannya ke surga, sedangakan ahli
neraka (orang amal jeleknya banyak karena maksiat dan durhaka kepada Allah)
mereka tidak mampu melewati jembatan ini dan akan masuk ke dalam neraka.
Tentang adanya sirat (jembatan) ini dijelaskan dalam hadits Rasululah berikut
ini:
Artinya: “Maka
dibentangkanlah jembatan di atas dua permukaan neraka jahanam, kemudian aku
adalah yang pertama diantara para rasul beserta umatnya yang lewat (di atasnya
dan terus masuk surga), dan tidak ada ketika itu seorang pun yang berbicara,
kecuali para rasul (mereka) : Wahai Tuhan, selamatkanlah, selamatkanlah.” (HR.
Bukhari Muslim)
g.
Surga dan
Neraka
Surga adalah tempat
kenikmatan tiada tara yang disediakan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang
bertakwa. Surga diberikan sebagai balasan kepada mereka atas amal perbuatan
yang saleh dan mereka kekal berada di dalamnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
surah al-Kahfi ayat 107-108 sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi
tempat tinggal mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah
daripadanya.”
Adapun mereka yang
senantiasa berbuat dosa dan maksiat selama di dunia , bagi mereka disediakan
neraka sebagai tempat penyiksaan tiada tara. Akan tetapi, selagi merak beriman,
neraka hanya sebagai tempat sementara. Namun, bagi orang kafir dan munafik
mereka akan kekal di dalam neraka. Hal itu disebutkan dalam al-Qur’an surah
al-Kahfi ayat 105-106.
Artinya: “Mereka itu
orang-orang yang Telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur
terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan kami
tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah
balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan
mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.”
No comments:
Post a Comment